Semuaberita.net -
Pindah dari Everton ke klub sebesar Manchester United jelas merupakan peningkatan yang bergengsi. Namun bersamaan dengan itu, ada tantangan besar yang harus dihadapi.
David Moyes, yang tak pernah meraih gelar juara selama 11 tahun melatih Everton, menerima tantangan untuk menjadi pelatih Manchester United, menggantikan Sir Alex Ferguson, pelatih yang berhasil mempersembahkan 38 gelar selama 26 tahun karirnya di MU.
Pelatih berusia 50 tahun itu bukan tanpa prestasi. Ia tiga kali meraih gelar Pelatih Terbaik Liga Primer Inggris dan memimpin Everton menjadi kuda hitam di Inggris dengan skuad yang terbatas. Tetapi Moyes mengakui bahwa pengalamannya di Everton tak ada apa-apanya dibandingkan tanggung jawab yang harus dipikulnya di Old Trafford.
“Transisi dari Everton ke MU adalah masa-masa yang sulit dan merupakan keputusan yang sulit untuk dibuat. Everton klub yang hebat dan saya bangga telah melatih mereka. Tetapi tak bisa dipungkiri, MU ada pada level yang berbeda. Mari jujur, (pindah ke MU) merupakan peningkatan, dari klub manapun Anda berasal,” katanya seperti dilansir Inside United.
Ujian pertama yang harus dihadapi Moyes adalah meraih trofi Community Shield melawan Wigan Athletic di Wembley, 11 Agustus mendatang. Setelah itu, ia akan dituntut meraih gelar lain yang lebih bergengsi, seperti Liga Primer Inggris maupun Liga Champions.
“Tentu saja saya akan berusaha menjadikan Community Shield sebagai trofi pertama dari banyak trofi yang akan datang, tetapi jika kami berhasil memenangkannya, itu adalah milik Sir Alex. Karena kerja kerasnya musim lalu di ligalah kami bisa tampil di Community Shield,” pelatih asal Skotlandia itu menjelaskan.
“Saya tahu ini takkan mudah, tetapi saya hanya berharap kami bisa bekerja sama. Tujuan saya adalah menjadi sukses dan punya tim jagoan. Saya harap selama beberapa tahun ke depan kami bisa meraih sejumlah kesuksesan,” Moyes mengakhiri.
